Seorang ikhwan pergi ke pasar untuk menjual dagangannya. Waktu itu
pasar sesak dengan penjual dan pembeli. Dia duduk di tempat yang telah
disiapkan untuk jualan dan menjajakan dagangannya, sementara itu ia
duduk di dekatnya. Waktu berlalu lama tapi orang-orang tidak ada yang
tertarik dengan barangnya. Orang-orang datang
melihat kemudian pergi. Dia sangat membutuhkan uang dan mau tidak mau
harus menjual barangnya ini. Waktu sudah lama, tapi tidak seorang pun
yang mau membeli. Dia merasa sempit dan mulai berpikir, apa yang harus
dia lakukan? Seketika muncul di ingatannya sebuah hadits yang pernah dia
dengar dari imam masjid, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wassalam bersabda,
“Barangsiapa memperbanyak istighfar, Allah membuatkannya dari setiap
kesusahan ada jalan keluar dan dari setiap kesempitan ada penyelesaian,
serta menganugerahinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
Dia pun mulai beristighfar dan beristighfar, dia bercerita, “Demi
Allah, tatkala saya memulai istighfar orang-orang mulai datang kepadaku.
Yang ini ingin membelinya dan yang lain lagi ingin agar dia yang
membelinya. Yang ini menambah harga dan yang lain menaikkannya lagi.
Sampai akhirnya saya merasa senang. Saya menjual habis daganganku dan
alhamdulillah. Saya pulang ke rumah dengan membawa uang sementara kedua
mataku meneteskan air mata karena saya telah banyak mengabaikan harta
berharga ini (istighfar) dan alhamdulillah, segala puji bagi Allah Rabb
semesta alam.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar